Selamat siang Gokilers...
posting kali ini spesial,bukan lanjutan chapter 25,melainkan cerpen spesial yang diikutkan dalam ajang Fantasy Fiesta 2011.semoga terhibur..
Bicara soal dunia malaikat aku ingin memberikan sedikit informasi saja tentang jenjang malaikat. Oke..
Pertama-tama aku akan memberikan informasi tentang diri sendiri dulu. Aku adalah malaikat jenjang tiga sebenarnya, sayangnya karna kesalahan besar itu (yang juga membuat aku hampir dihukum), aku turun pangkat lagi menjadi malaikat training. Maka, sukseslah sayapku disita untuk sementara. Sebenernya, sakit banget rasanya jikalau aku harus kehilangan sayap ini, tapi apa daya diriku ini, aku hanyalah seorang malaikat jenjang tiga yang akhirnya malah diturunkan lagi menjadi malaikat training. Kisah hidupku memang sangat memilukan.Tapi aku terus berusaha tegar menghadapinya, karena aku yakin suatu saat nanti aku akan jadi senior malaikat yang melegenda di dunia permalaikatan ini.
Sebagai informasi saja, jenjang tertinggi dalam dunia kami yaitu senior malaikat atau sejajar dengan jenjang 50. Bayangkan saja, saat ini saja aku masih berada jenjang 1, kapan bisa mencapai jenjang 50? Sedihnya hidup ini.
Bicara soal tugas pekerjaan malaikat, sudah 6 polo ini aku tidak mendapatkan tugas sama sekali, kalau begini terus kapan aku bisa naik jenjang? Oh yah bicara soal polo, kalau dalam dunia manusia, Polo itu sama dengan Bulan. Jadi aku sudah menganggur selama 6 bulan. Kerjaanku selama itu hanya makan-tidur-makan saja.
Pagi-pagi buta ini aku dibangunkan alarm terompet sebesar sedan yang berbunyi dengan sangat kencang. Tak tahu kenapa aku alarm setiap malaikat bisa sebesar itu, setiap itu berbunyi sungguh membuat sakit telinga.Aku sendiri sih yang mengaturnya untuk berbunyi lebih awal soalnya hari ini ada pembagian job baru untuk malaikat tingkat training makanya aku bisa bangun lebih awal dari biasanya.Semua malaikat yang berkumpul adalah para malaikat pemula kecuali aku. Malaikat pemula bisa saja berasal dari manusia yang tulus hatinya ataupun makhluk hidup lain yang dianggap layak dan pantas untuk menjadi malaikat.
Akhirnya aku pun bergegas pergi ke ‘The Grand Angel Auditorium’ ini adalah sebuah tempat untuk mengumumkan berbagai hal. Tempatnya lumayan luas dengan tiang-tiang raksasa memanjang disepanjang koridornya. Akupun lantas berbaris diantara para Malaikat Training lainnya. Setelah lama menunggu antrian akhirnya tiba juga giliranku.
“Malaikat Training Adit.”
“Ya” Ujarku menjawab.
“Sebenarnya, ini bukan tugas kamu. Tapi karna para malaikat lain sedang punya job lain, maka job ini kuserahkan padamu.”
Apa maksudnya coba bicara seperti itu padaku? Apa ingin membuat martabatku yang sudah jatuh ini jadi makin jatuh lagi. Tapi ya sudahlah. Life must go on..Asyikk..
“Apa tugas saya Senior?”
“Tugas kamu dapat kamu lihat dalam lembaran kertas ini. Baca peraturannya dengan cermat. Baru setelah itu kamu bisa kembalikan kontrak ini kembali lagi kesini beserta tandatanganmu”
Tanpa basa-basi lagi, aku langsung nyelonong tandatanganin saja nih kertas kontrak. Dan dengan senyuman teramat lebar (sampai-sampai lalat saja bisa masuk mungkin), aku pun menyerahkan kertas itu pada Senior malaikat itu lagi.
“Sudah kamu baca?”
“Belum.”
“Terus kenapa kamu kembalikan begini cepat?”
“Saya terlalu senang Senior.”
“Kamu memang ceroboh. Sudah… Pergi sana.”
Besok aku resmi bertugas. Tapi aku saja belum tahu apa tugasku, namun yang pasti aku pasti bisa menikmatinya dan akan berusaha yang terbaik. Karna sudah lama juga aku nganggur tidak ada kerjaan. Luntang-lantung di dunia permalaikatan. Kalau di dunia manusia mungkin biasa dikenal dengan Gembel Permalaikatan.
posting kali ini spesial,bukan lanjutan chapter 25,melainkan cerpen spesial yang diikutkan dalam ajang Fantasy Fiesta 2011.semoga terhibur..
Created by : Vicko Silvando |
MALAIKAT TRAINING
Zaman sekarang kamu masih percaya pada malaikat tidak? Nggak sedikit yang meragukan kehadiran kami. Bahkan nggak sedikit juga yang percaya dan kemudian berharap punya malaikat yang akan membantu mereka menghadapi dilema dan problematika hidup ini. Karna hidup ini keras bung! Yeah.
Dan perkenalkan, Aku adalah seorang malaikat dari dimensi dunia lain. Namaku Adit atau biasa dipanggil ‘Malaikat tak bersayap’. Julukan itu begitu saja muncul lantaran aku nggak punya sayap. Sayapku diambil oleh Raja Malaikat karna aku pernah berbuat sebuah kesalahan besar yang menurut bangsa kami itu dilarang. Bahkan, hampir saja aku mau dilempar ke jurang penderitaan dunia, yaitu lahir sebagai manusia.
Kenapa aku menyebutnya sebagai jurang penderitaan? Karna sifat dari kebanyakan manusia itu sendirilah yang membuat mereka menderita. Tapi aku tak menyebutkan semua manusia seperti itu, mungkin masih ada manusia lain yang masih punya segudang kebaikan. Untungnya kali ini aku masih diberi kesempatan satu kali lagi untuk menjaga reputasi malaikat dan aku tidak akan menyia-nyiakannya.
Kenapa aku menyebutnya sebagai jurang penderitaan? Karna sifat dari kebanyakan manusia itu sendirilah yang membuat mereka menderita. Tapi aku tak menyebutkan semua manusia seperti itu, mungkin masih ada manusia lain yang masih punya segudang kebaikan. Untungnya kali ini aku masih diberi kesempatan satu kali lagi untuk menjaga reputasi malaikat dan aku tidak akan menyia-nyiakannya.
Bicara soal dunia malaikat aku ingin memberikan sedikit informasi saja tentang jenjang malaikat. Oke..
Pertama-tama aku akan memberikan informasi tentang diri sendiri dulu. Aku adalah malaikat jenjang tiga sebenarnya, sayangnya karna kesalahan besar itu (yang juga membuat aku hampir dihukum), aku turun pangkat lagi menjadi malaikat training. Maka, sukseslah sayapku disita untuk sementara. Sebenernya, sakit banget rasanya jikalau aku harus kehilangan sayap ini, tapi apa daya diriku ini, aku hanyalah seorang malaikat jenjang tiga yang akhirnya malah diturunkan lagi menjadi malaikat training. Kisah hidupku memang sangat memilukan.Tapi aku terus berusaha tegar menghadapinya, karena aku yakin suatu saat nanti aku akan jadi senior malaikat yang melegenda di dunia permalaikatan ini.
Sebagai informasi saja, jenjang tertinggi dalam dunia kami yaitu senior malaikat atau sejajar dengan jenjang 50. Bayangkan saja, saat ini saja aku masih berada jenjang 1, kapan bisa mencapai jenjang 50? Sedihnya hidup ini.
Bicara soal tugas pekerjaan malaikat, sudah 6 polo ini aku tidak mendapatkan tugas sama sekali, kalau begini terus kapan aku bisa naik jenjang? Oh yah bicara soal polo, kalau dalam dunia manusia, Polo itu sama dengan Bulan. Jadi aku sudah menganggur selama 6 bulan. Kerjaanku selama itu hanya makan-tidur-makan saja.
Pagi-pagi buta ini aku dibangunkan alarm terompet sebesar sedan yang berbunyi dengan sangat kencang. Tak tahu kenapa aku alarm setiap malaikat bisa sebesar itu, setiap itu berbunyi sungguh membuat sakit telinga.Aku sendiri sih yang mengaturnya untuk berbunyi lebih awal soalnya hari ini ada pembagian job baru untuk malaikat tingkat training makanya aku bisa bangun lebih awal dari biasanya.Semua malaikat yang berkumpul adalah para malaikat pemula kecuali aku. Malaikat pemula bisa saja berasal dari manusia yang tulus hatinya ataupun makhluk hidup lain yang dianggap layak dan pantas untuk menjadi malaikat.
Akhirnya aku pun bergegas pergi ke ‘The Grand Angel Auditorium’ ini adalah sebuah tempat untuk mengumumkan berbagai hal. Tempatnya lumayan luas dengan tiang-tiang raksasa memanjang disepanjang koridornya. Akupun lantas berbaris diantara para Malaikat Training lainnya. Setelah lama menunggu antrian akhirnya tiba juga giliranku.
“Malaikat Training Adit.”
“Ya” Ujarku menjawab.
“Sebenarnya, ini bukan tugas kamu. Tapi karna para malaikat lain sedang punya job lain, maka job ini kuserahkan padamu.”
Apa maksudnya coba bicara seperti itu padaku? Apa ingin membuat martabatku yang sudah jatuh ini jadi makin jatuh lagi. Tapi ya sudahlah. Life must go on..Asyikk..
“Apa tugas saya Senior?”
“Tugas kamu dapat kamu lihat dalam lembaran kertas ini. Baca peraturannya dengan cermat. Baru setelah itu kamu bisa kembalikan kontrak ini kembali lagi kesini beserta tandatanganmu”
Tanpa basa-basi lagi, aku langsung nyelonong tandatanganin saja nih kertas kontrak. Dan dengan senyuman teramat lebar (sampai-sampai lalat saja bisa masuk mungkin), aku pun menyerahkan kertas itu pada Senior malaikat itu lagi.
“Sudah kamu baca?”
“Belum.”
“Terus kenapa kamu kembalikan begini cepat?”
“Saya terlalu senang Senior.”
“Kamu memang ceroboh. Sudah… Pergi sana.”
Besok aku resmi bertugas. Tapi aku saja belum tahu apa tugasku, namun yang pasti aku pasti bisa menikmatinya dan akan berusaha yang terbaik. Karna sudah lama juga aku nganggur tidak ada kerjaan. Luntang-lantung di dunia permalaikatan. Kalau di dunia manusia mungkin biasa dikenal dengan Gembel Permalaikatan.