Selamat Bergabung

Kadang-kadang usilnya nggak ketulungan..tapi kadang-kadang,jahilnya kebangetan.Penuh canda tawa,suka duka dan kebersamaan diantara mereka selama 3 tahun ini.Dibumbui kisah persahabatan dan juga percikan asmara.Bagaimana jadinya?

Banner this blog

Sabtu, 07 Januari 2012

Warna-Warni Kisah Putih Abu-Abuku JILID #41


“Hai Bob, Ling!” Sapa Vicko penuh senyuman pepsodent di depan kami berdua.
Dengan gelagapan yang sekilas mirip Azis Gagap, gw dan Aling membalas senyuman Vicko dengan senyuman sabun Ekonomi.

“Makin mesra aja nih kalian berdua.”

“Hah? Gitu yah?” Tanya gw lega. Untungnya ternyata dia nggak denger percakapan kita bedua tadi. Hihihi.
Setelah mengatakan hal itu, Vicko pun langsung melenggang berjalan ke dalam kelas. Sementara itu, suasana yang canggung terjadi antara gw dan Aling. Bergegaslah kita berdua berpisah tanpa mengucapkan sepatah katapun. Malu-malu anjing buldog gitu. Hehe.

Sesampainya di kelas, suasana udah riuh, dimana-mana udah saling minjem pr. Untungnya gw udah ngerjain semalem, jadi santai aja gitu.

“Bob, lu udah ngerjain belum PR Matematikanya Bu Delfi?” Tanya Reo penuh harapan.

“Udah. Emangnya kenapa?”

“Gw pinjem dong.” Ujarnya tanpa basa-basi lagi.

Gw pun merogoh isi tas gw dan mencari-cari buku pr gw di dalem tas yang isinya hampir mirip dengan tong sampah itu.

“Ini.” Ujar gw sambil memberikan buku pr itu.

Melihat yang lain sibuk mengerjakan prnya, gw pun langsung membuka handphone gw dan dengerin musik. Padahal tuh headset, salah satunya nggak nyala lagi. Hihihi. Tak lama, Reo muncul di depan gw secara mendadak, ibaratkan pocong di film-film yang nakutin pemain filmnya itu. Gw pun ngebuka headset gw karna penasaran dengan sikap Reo yang begitu grasak-grusuk.

“Lu salah ngerjain. Bukan no.1-4, tapi no.4-10.”