Selamat Bergabung

Kadang-kadang usilnya nggak ketulungan..tapi kadang-kadang,jahilnya kebangetan.Penuh canda tawa,suka duka dan kebersamaan diantara mereka selama 3 tahun ini.Dibumbui kisah persahabatan dan juga percikan asmara.Bagaimana jadinya?

Banner this blog

Kamis, 17 November 2011

Warna-Warni Kisah Putih Abu-Abuku Jilid #38





Tahu nggak siapa yang paling ditakutin di sekolahan gw? Tak lain dan tak bukan adalah kepala sekolah kami sendiri. Nggak makai dasi aja takutnya bukan main kalau ampe kepergok sama kepsek kami ini, apalagi kalau sampai ketahuan bolos kayak gini. Ini mah namanya celaka tigabelas. Mending loncat dari jurang deh daripada ketangkep basah.
Kami semua hanya bisa mesem-mesem kayak orang lagi nahan boker begitu ngelihat sosok kepsek kami yang ‘ramah’ itu. Apa yang bisa kami perbuat selain senyum-senyum menjijikan kayak gini coba?

Alhasil, kita semua langsung di suruh masuk ruang ber-ac. Ini nah kalau ibaratkan kata pepatah. “Lepas dari kandang buaya masuk ke kandang harimau”. Bukan maksud ngatain bapak loh pak. Nggak maskud nyama-nyamain, suer kok pak!

Kita pun masuk ke ruangan paling disegani satu sekolahan itu.

“Kalian sudah jagoan berani bolos upacara seperti ini?”

Warna-Warni Kisah Putih Abu-Abuku Jilid #37


 Hal pertama yang mau gw lakuin di rumah adalah tidur, tidur, dan tidur. Nggak ada kata lain yang cocok mewakili hati dan perasaan ini untuk kegiatan yang satu ini. Tapi nih otak gw nggak mau kompromi, gw mesti mandi dulu sebelum tidur. Seperti ada perintah otomatis dari otak gw untuk meresetnya. Secapek dan selelah apapun, pokoknya gw mesti tidur dulu baru bisa tidur. Oh God, terima kasih atas berkat dan rahmatmu karena besok kami yang ikut kegiatan ini dapet dispensasi libur sehari. Gw nggak bisa ngebayangin apa yang bakal terjadi jika gw dan yang lain gak dapetin dispensasi itu. 

Pasti bakal loyo bin lemah lunglai seharian di sekolah. Kayak orang yang maksa jalan, tapi ternyata orangnya nggak punya tolong, lah bagaimana bisa jalan? Abaikan yang satu ini.

Setelah mandi gw langsung menemui guling dan bantak gw di kamar. Kira-kira sesaat kemdian gw langsung nggak sadarkan diri. Semuanya jadi gelap. Nikmatnya tidur ini.

“Bob… Bob.. Bangun.. Makan dulu.”

Suara itu samar-samar gw dengarkan, dan tak lama, ketika sadar ini masih belum beranjak sepenuhnya, gw ngelihat sosok nyokap gw yang lagi goyang-goyangin badan gw buat ngajak makan dulu.

“Ga laper Ma. Besok aja yah.” gw bergumam seadanya.

“Ayo bangun.” Suara nyokap mulai melengking.

Selasa, 15 November 2011

Warna-Warni Kisah Putih Abu-Abuku JiILID #36


Mbok kenapa dia ngambil pertanyaan khayalan gw gitu, siapa manusia kedua yang mendarat di bulan? Yang gw tau kan, si Alexander Grahambell doang yang nemuin Telephone. Lah, napa nyambung ke Telepon. Kan lagi ngomongin Bulan, di Bulan kan nggak ada telepon. Ckckck..

Yang gw tahu kan si Neil Amstrong doang, manusia pertama yang mendarat di Bulan, kalau manusia kedua yang ngedarat di sana mana gw tahu. Di sejarah kan nggak ada itu (Koreksi kalau ada yah XD).

Kayaknya sih temen-temen seperjuangan Neil Amstrong kali yah yang mendarat kedua, ketiga dan keempat di bulan sono. Tapi, namanya siapa? Kayaknya nggak ada yang tahu juga. Pertanyaan yang susah, ngasih pertanyaan  tuh yang ringan-ringan aja kenapa. Tadi minta yang berbobot, sekarang  minta yang ringan, maunya apa sih gw? #Plakk

Sepanjang perjalanan menuju ke pos keempat, gw terus berpikir keras. Tapi akhirnya, kekerasan pikiran gw itu jadi lunak juga. Yah, bahasa umumnya ‘nyerah’. Hihihi

Sampailah gw di pos keempat setelah beberapa saat berjalan. Dan gw langsung di berondong pertanyaan bertubi-tubi tanpa henti. Mulai dari pertanyaan simple kenapa mau masuk OSIS, apa latar belakangnya, Tujuannya apa, Udah punya pacar belum, Eh yang terakhir gak deh. Hehe…

Setelah gw membeberkan jawaban yang keluar dari lubuk hati gw yang paling dalem itu, Kakak-Kakak OSIS yang ngedengerin manggut-manggut aja sambil sesekali nanya balik jawaban gw yang agak-agak 
nyeleneh.

“Temennya mereka itu cewek apa cowok? Atau jangan-jangan banci?”