Selamat Bergabung

Kadang-kadang usilnya nggak ketulungan..tapi kadang-kadang,jahilnya kebangetan.Penuh canda tawa,suka duka dan kebersamaan diantara mereka selama 3 tahun ini.Dibumbui kisah persahabatan dan juga percikan asmara.Bagaimana jadinya?

Banner this blog

Selasa, 15 November 2011

Warna-Warni Kisah Putih Abu-Abuku JiILID #36


Mbok kenapa dia ngambil pertanyaan khayalan gw gitu, siapa manusia kedua yang mendarat di bulan? Yang gw tau kan, si Alexander Grahambell doang yang nemuin Telephone. Lah, napa nyambung ke Telepon. Kan lagi ngomongin Bulan, di Bulan kan nggak ada telepon. Ckckck..

Yang gw tahu kan si Neil Amstrong doang, manusia pertama yang mendarat di Bulan, kalau manusia kedua yang ngedarat di sana mana gw tahu. Di sejarah kan nggak ada itu (Koreksi kalau ada yah XD).

Kayaknya sih temen-temen seperjuangan Neil Amstrong kali yah yang mendarat kedua, ketiga dan keempat di bulan sono. Tapi, namanya siapa? Kayaknya nggak ada yang tahu juga. Pertanyaan yang susah, ngasih pertanyaan  tuh yang ringan-ringan aja kenapa. Tadi minta yang berbobot, sekarang  minta yang ringan, maunya apa sih gw? #Plakk

Sepanjang perjalanan menuju ke pos keempat, gw terus berpikir keras. Tapi akhirnya, kekerasan pikiran gw itu jadi lunak juga. Yah, bahasa umumnya ‘nyerah’. Hihihi

Sampailah gw di pos keempat setelah beberapa saat berjalan. Dan gw langsung di berondong pertanyaan bertubi-tubi tanpa henti. Mulai dari pertanyaan simple kenapa mau masuk OSIS, apa latar belakangnya, Tujuannya apa, Udah punya pacar belum, Eh yang terakhir gak deh. Hehe…

Setelah gw membeberkan jawaban yang keluar dari lubuk hati gw yang paling dalem itu, Kakak-Kakak OSIS yang ngedengerin manggut-manggut aja sambil sesekali nanya balik jawaban gw yang agak-agak 
nyeleneh.

“Temennya mereka itu cewek apa cowok? Atau jangan-jangan banci?”
“Meneketehe..” Gw spontan nyahut aja pertanyaan nyeleneh tuh kakak gila. “Maksudnya, saya nggak tahu Kak.” Ujar gw coba membenahi jawaban gw yang terlihat ngelawan tadi.

“lantas siapa dong?”

“Auh ah gelap.” Hati kecil gw berbisik sendiri di dalam jiwa ini.

“Buzz Aldrin (Edwin Eugene Aldrin, Jr. lahir pada tanggal 20 Januari 1930 di Amerika Serikat) adalah seorang insinyur mesin, pensiunan pilot angkatan udara dan astronot Amerika Serikat. Aldrin merupakan orang kedua yang menjejakkan kaki di Bulan setelah Neil Armstrong. Pada tanggal 20 Juli 1969 (21 Juli waktu WIB) , dia dan Neil Armstrong mendarat di Bulan dengan kendaraan udara kecil, yang telah dikirim ke Bulan dengan roket Saturn V dalam misi Apollo 11.” Kakak Osis nya ngebacain artikelnya menggunakan cahaya senter yang disenteri oleh rekan sebelahnya.

“Teks book banget yah.” Ujar gw membatin lagi.

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, acara jurit malam ini pun berakhir dengan sempurna. Mata gw sempurna mau nutup, hidung gw sempurna mengembang ngempis nahan dingin, tangan gw sempurna dingin mau beku. Pokoknya, seperti lagunya Andra&The backbone lah ‘Sempurna’.

Gw pun berusaha memejamkan mata ini dalam tenda barang sebentar saja. Nyamuk-nyamuk yang berdengung sepanjang tenda tak gw pedulikan lagi, mata ini rasanya sudah menanggung beban begitu berat hingga akhirnya semuanya gelap dan gw pun tidur dalam ngantuk yang begitu sempurnanya.

Esoknya..

Pagi sudah mulai menyinsing, matahari di ufuk timur pun mulai terbit. Di kala itu, gw sama yang lain masih asyik tidur nyenyak.

Sebuah suara gertakan bertabur kerimbunan teriakan mulai membabi-buta bergaung sepanjang tenda kami.

“Bangun.. Bangun.. Bangun..” suara-suara yang memekakkan telinga mulai berseliweran. “Kenapa kalian masih tidur saja. Ayo cepat bangun.” suara yang lebih kuat lagi terdengar di antara sayup-sayup suara burung yang berkicau pagi ini.

Dengan keadaan masih mengucek mata, gw akhirnya terpaksa bangun mengikuti temen-temen kelompok gw yang lain. Belum sempet ambil sandal, udah di suruh kumpul di lapangan. “Tunggu kak, sandal saya belum di pake.”

“Nggak usah pake sandal segala, segera kumpul di lapangan sana.”

Ngedengerin perintah seperti itu, mau nggak mau gw akhirnya nurut aja, kayak kerbau yang di cocol idungnya. Yah mau gimana lagi, sandal kita pada berantakan sih, jadi susah ngambilnya.

Semua peserta di kumpulin di lapangan hijau dekat pantai. Kakak-kakak OSIS nya pada sibuk ngocehin kita orang tanpa alasan yang jelas. Masa kita di ocehin dengan alasan telat bangunlah, tidur kayak kebo lah. Tidurnya aja udah jam berapa, gimana mau bangun pagi. Tadi aja tidurnya masih kurang. Kadang-kadang pada gak mikir nih mereka ini. Apalagi untuk gw yang maniak tidur ini, sekali nemplok di kasur udah langsung tergelepar tak sadarkan diri.

Masih dengan keaaan menggigil, gw udah berkhayal yang macam-macam, memimpikan tidur kembali di kamar gw yang unyu sambil berselimut tebal. Sampe khayalan itu bayar gara-gara teriakan Kakak OSIS yang menyuruh menghisap jempol sendiri.

“Bangun semua… bangun !! Isap jempol kalian masing-masing, jika saya melihat ada yang nggak ngisap jempolnya, saya akan kasih hukuman lebih.”

Mau nggak mau yah semuanya pada ngisap jempolnya masing-masing tak terkecuali gw sendiri. Untung gak di suruh ngemut jempol kaki, kebayang nggak tuh, udah gak pake sandal, di suruh ngemut jempol kaki. Hihihii…

Pada akhirnya kita tahu jika kejadian itu di lakukan hanya karena ada yang berulang tahun di antara kami. Aji gile!! Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga. Buat ngerjain dan ngerayain ultah salah 1 anak, kami yang lain mesti jadi korbannya. Apa-apaan itu, apa nggak bisa besok aja. Ganggu tidur gw aja.
Setelah insiden pagi-pagi buta tadi, kami pun di suruh tidur lagi. Tidur yang sempat tertunda akhirnya berlanjut lagi. Yihaaaa..

Mentari mulai mereka lagi dari ufuk timur dan udara pagi ini dengan sukses membuat gw menggigil kencang, hentakan demi hentakan di gigi semakin mencirikan kalau gw bener-bener kedinginan. Karna sudah pagi, semuanya pun di bangunkan dari mimpi indahnya, ga tau juga sih mimpi indah atau malam mimpi nyeremin. Hihihi.. Yang jelas, gw nggak mimpi apa-apa semalem.

Apa yang akan kami lakukan hari ini? Apakah kami akan berkubang di lumpur bersama si kebo, ataukah kami akan di ceburin di laut bersama dengan ikan hiu? Yang jelas kami hanya bisa nerimo sajo, tak bisa ambo ngelawan-lawan, yang ada ambo bakal di siksa lebih dan lebih lagi #mendadakpadang

Setelah melewati kebersamaan dengan mereka dan juga mungkin calon-calon rekan gw dalam organisasi OSIS nanti , hari ini  kami pun bisa tidur dengan nyenyak lagi di rumah masing-masing. Gw udah merindukan Minni dan Kitty gw, eh guling dan bantal gw maksudnya ding. Hihi
Di tronton menuju perjalanan pulang, gw akhirnya tahu sebuah fakta yang mengejutkan, ternyata kunti nya tuh cuma ada 1 aja yang jadi-jadian, jadi kunti yang nangis deket pohon itu sapa?

0 komentar:

Posting Komentar