Selamat Bergabung

Kadang-kadang usilnya nggak ketulungan..tapi kadang-kadang,jahilnya kebangetan.Penuh canda tawa,suka duka dan kebersamaan diantara mereka selama 3 tahun ini.Dibumbui kisah persahabatan dan juga percikan asmara.Bagaimana jadinya?

Banner this blog

Kamis, 31 Maret 2011

WARNA-WARNI KISAH PUTIH ABU-ABUKU (JILID#04)


KEESOKANNYA…

Hari mos ke_2.

Betapa kagetnya Gw ngeliat cewek yang manggil Gw dengan sebutan cowok Bences kemaren duduk di deretan paling depan.Gw malah gak ngeh kemarin kalau Gw satu kelompok MOS dengan cewek preman kemaren.

“Adik-adik semua… Sekarang,tempat pindah duduk kalian akan dipindah lagi.”Ujar kak Richie.

“Yang belakang duduk dengan yang didepan agar juga bisa saling mengenal. Karna seperti yang sudah disebutkan teman kalian ‘Alexander’ kemaren, salah satu tujuan kalian di-MOS kan disini agar bisa saling mengenal satu sama lain.

Gw langsung kaget setengah mampu. Ketika Imel dipindahkan didepan dan Cha-Cha yang duduk disamping gw.

“Sorry..”Ujar kak ros menunjuk Cha-Cha. Cha-Cha pun melirik.

“Bukan kamu yang pindah tapi temen sebelah kamu.”

Gw pun melirik ke arah orang yang ditunjuk oleh Kak Ros.

“Fiuhhh…” Gw bernafas dengan lega.

“Tunggu…..” Ujar kak Richie.

“Kamu (menunjuk Imel) pindah ke belakang dan kamu (menunjuk temen laki-laki yang sebangku dengan Cha-Cha) pindah juga ke belakang dan Alex… Kamu maju ke depan. Duduk dengan cewek didepan ini.”

Dunia seolah rubuh seakan gempa dengan kekuatan 9SR tiba-tiba saja mengguncang kelas dan merubuhkan semua yang ada didalamnya. Termasuk Cha-Cha dan seisi kelas kecuali gw..

Gw maju dengan batin tersiksa .Apa jadinya gw kalau begini… Hikss.. Duduk dengan si cewek preman yang jelas-jelas gak suka dengan gw.

Tapi… Walaupun begitu ini bisa jadi kesempatan emas bt gw, buat bikin tuh cewek malu. Gw gak tahu dengan perasaan gw saat ini. Apakah harus senang apakah harus sedih. Inikah yang dinamakan dengan galau.

Cha-Cha menatap gw seperti Burung Elang yang sedang mengincar seekor anak ayam.

 Tiba-Tiba satu kelas disuruh untuk keluar menuju lapangan Basket. Satu persatu siswa kelas gw pun keluar berjalan menuju ke lapangan. Gilaaa!!! Teriknya bukan main, terik minta ampun..*sebenernya lagu Dewi-Dewi tuh terinspirasi dari ini. Dari kisah MOS mereka –khayalan Gw-* hahhaha..

Baru semenit aja gw dilapangan udah keringetan sedanau.. Hadoh.. Nih cuaca gak bersahabat banget sih. Apa gak tahu apa kalau emak gw tuh lagi pergi kepasar sekarang*lho??? Apa hubungannya *hihihihiiiii..

Ni OSIS ada-ada aja sih, pakai acara jemur-jemuran segala lagi. Gw tahu, kayaknya mereka sirik dengan kulit gw yang putih, makanya mau ngehitamin kulit gw.

Ngeliat gw yang keringetan, Cha-Cha berbisik lagi “Cowok bences”..
Hufhh… Untung Gw lagi kepanasan, jadi nggak mau ladenin tuh monster betina. Kalau nggak, udah gw ladenin tuh.

“Kalian tahu kenapa kalian kami kumpulkan disini?”

*hening*

*sangat hening*

“Jawab…!!!!!!” Bentak kak Ros..

“Nggak tahu” Jawab kami serempak.

“Apa perlu kalian dibentak dulu supaya kalian mau membuka mulut kalian??”.

“Nggak..” Jawab kami lagi.

“Baguss.. Nah gitu dong, kalau ada yang bertanya pada kalian, kalian harus jawab.”

“Kalian haus nggak?”Ujar kak Ros.

“Hausssss….” Teriak kami seperti sekelompok orang yang tersesat di padang pasir yang sudah gak minum berbulan-bulan yang tiba-tiba menemukan oase.

“Disini…Kami sedang berbaik hati pada lu orang. Kita bakalan memberikan kalian sebotol minuman.”

“Baik nggak kami?”

“Baikkkkk” Ujar kami seperti kerbau yang dicolok hidungnya serentak.

Akhirnya bisa minum juga..Gw daritadi udah kehausan setengah mati hingga akhirnya hampir bengek. Akhirnya dibagiin juga minum. Tapi kenapa perasaan gw jadi gak enak begini yah. Padahal posisi gw paling belakang untuk ngehindarin pluncoan. Apa yang akan terjadi? Entahlah.. Itu Rahasia sang Pencipta #Halah.. Sok Religius

“Tapiii… Kalian nggak dibagiin satu persatu.. Sebotol ini harus cukup untuk semuanya yang ada disini. Mengerti?”

Mata semua orang terbelalak hampir keluar mendengar hal ini. Apalagi para cewek… Mengeluarkan ekpresi jijik.. OMG… Perasaan gak enak gw ternyata berbuah manis.

“Satu lagi… Botol ini harus dikulum dan tidak boleh tidak kena mulut. Mengerti??”

Mampus dah gw, gw paling belakang lagi… Enakkan untuk orang paling depan. Berarti gw minum bekas orang-orang depan gw. Itu ada puluhan orang. Jika emakku dirumah tahu dia pasti akan menangis, tidak rela jika anak kesayangannya ini du perlakukan secara tidak adil.

Oh Tuhan apa salah dan dosaku.
Tuhan menjawab : “Dosamu sudah terlalu banyak dan terlalu penuh untuk dicatat lagi.”


Baca Chapter Selanjutnya.. Chapter #05 (Akhir Dari MOS)
Baca Chapter Sebelumnya.. Chapter #04 (Dapet Pluncoan)



0 komentar:

Posting Komentar