Selamat Bergabung

Kadang-kadang usilnya nggak ketulungan..tapi kadang-kadang,jahilnya kebangetan.Penuh canda tawa,suka duka dan kebersamaan diantara mereka selama 3 tahun ini.Dibumbui kisah persahabatan dan juga percikan asmara.Bagaimana jadinya?

Banner this blog

Kamis, 05 Mei 2011

WARNA-WARNI KISAH PUTIH ABU-ABUKU (JILID # 24)



Setelah ngelihat ekspresi semua orang yang kaget ,gw langsung ngakak kayak cacing kecacingan.. Bener-bener ngakak sejadi-jadinya.. Sambil nahan ketawa gw ngomong ke Davis….
“%$*&^%$##@@###@^*&^^^^&&*%%$%$$##%^”
Hahahaha.. Kocak bener ekspresinya si Davis, Dia kira mungkin gw marah beneran. Padahal gw cuma acting doang. Mana gw ngomongnya nggak jelas lagi. Airmata gw ampe keluar-keluar. Papis hanya bisa tersenyum maksa sambil menahan lega kali yah mendapat shock terapy dari gw tadi. Lagipula, yang bener aja gara-gara itu aja gw marah. Nggak etis bener kalau becandaan dari Davis tadi itu gw anggap serius.
Wali kelas kami masuk ke kelas, gw gelagapan nggak karuan, apa gw salah ngira hari yah? Hari ini gw kira hari rabu, tapi kenapa ada pelajaran Matematika. Wah.. Bisa mati  gw diomelin ma Dia kalau ampe tau kalau gw nggak bawa bukunya, mana ada PR lagi .. Astaga oh astaga … Gw bener-bener pikun kali yah. Sangat ironis banget, setelah gw ketawa ngakak tadi, sekarang gw kededeb abis-abisan  (kededeb = Deg-Deg an).
“Anak-anak.. Minggu ini adalah HUT sekolah kita tercinta ini. Dan Ibu sebagai wali kelas diminta mengkoordinir kelas ini untuk mengikuti berbagai perlombaan yang akan digelar .Diantaranya yaitu Bakti Idol (Singing competation), Tarik tambang, Lompat karung, Basket ball 3 on 3 (kocak dah Wali kelas Gue nyebutin ini ‘tiga on tiga’Hihihiii), Futsal, Modeling competation, dan perlombaan menghias kelas. Juara 1 akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar 2juta, juara 2 Uang tunai senilai 1 juta, dan juara 3 akan mendapatkan hadiah senilai 500ribu. Ibu tidak meminta untuk kalian memenangkan semua perlombaan, tapi setidaknya kalian ikut berpartisipasi disini. Baiklah.. Kita akan memilih mereka yang akan berlomba Minggu ini. Vicko… Kamu maju kedepan.. Tulis dipapan tulis para pesertanya.”
“Baik Bu!’’ ujar Vicko. Vicko lantas bergegas kedepan dan mengambil spidol yang letaknya tidak jauh dari Ibu Delfi. Namun, sepertinya Spidol isi ulang itu habis. Vicko lantas mengambil isi Spidol itu yang letaknya persis di dekat spidol itu sendiri. Ia menuangkan isinya langsung kedalam spidol. Kemudian ia menaruh botol isi spidol itu kembali ketempatnya. Dan ia mengocok-ngocok spidol itu keatas dan kebawah. Semua orang memandang Vicko dengan ekspresi penuh keterkejutan. Vicko sendiri celingak-celinguk menatap kami.
“Vicko”
Suara itu begitu kencang dan sangat memekakkan telinga. Otomatis Vicko terkejut seketika. Kocak bener ekspresi dia, kayak Stephen Chow di Full House. Vicko pun berbalik menghadap Ibu Delfi. Dengan pandangan penuh keterkejutan (lagi) dia memandangi Bu Delfi. Pakaian Bu Delfi penuh dengan tinta warna biru. Rupanya si Vicko kelupaan nutup tuh tutup spidol, dan langsung mengocoknya begitu saja. Akhirnya, isi spidol itu jatuh berhamburan kearah Ibu Delfi. Wajah Ibu delfi sendiri memerah, mungkin memendam kemarahan yang teramat sangat. Dengan wajah lugunya, Vicko lantas tak diam saja,  ia bergegas meminta tissue pada Fani (wakil ketua kelas). Lalu memberikannya lagi pada Bu Delfi.
“Maaf bu, saya nggak sengaja.” Ujar Vicko sambil memberikan tissue itu.
Ibu Delfi menghela nafasnya, mungkin sedang berusaha meredakan esmosinya tadi. Namun sekarang, wali kelas kami itu terlihat sudah biasa saja. Namun, Ia lantas bergegas pergi sambil bergumam sesuatu pada Vicko. Gw sih nggak bisa denger, tapi dari gerak dan olah tubuhnya (ce ile,bahasanya) sepertinya Ibu Delfi mau membershkan diri dulu. Lantas, Ia pun pergi meninggalkan kelas. Hufh.. Lega juga nih.. Gara-gara insiden ini, Gw nggak jadi dimarahin. Mungkin inilah yang dinamakan dengan Hikmah dibalik Bencana. Ibu Delfi yang nerima musibahnya, Gw yang dapet hikmahnya #plakk
“Mohon perhatiannya temen-temen. Ibu Delfi bilang, satu jam mata pelajaran Matematika kali ini akan dipakai untuk memilih peserta yang akan mengikuti perlombaan Minggu ini. Gw harap, temen-temen semua bisa dengan senang hati mau ikut berpartisipasi dalam acara ini, karna partisipasi kalian amat sangat diperlukan untuk memeriahkan acara ini. Bersama kita pasti bisa”
Jiah.. Si Vicko kayak lagi pidato politik saja.. Hihiiii… Akhirnya, ia menggoreskan mata spidolnya itu ke papan tulis dan lantas menggoreskan sesuatu di papan tulis.
“Lomba tarik tambang.. Siapa yang bersedia ikut harap mengankat kakinya” Ujar Vicko dengan niat bercanda.
Krikkkk… Krikkkkk… Kriikkkk… Semuanya diam, heran menatap Vicko.
“Hahhahaa…” Gw ketawa sendirian. Semuanya malah berbalik ngelihat ke gw dengan pandangan heran. Mungkin anggapan mereka, lelucon yang baru saja dilontarkan Vicko itu Garing (Garing itu bukannya kalau kita lagi satai-santai sambil tidur-tiduran yah? Krikkkk… Kriikkk… Kriikkk…. Itu baring (berbaring)… Nggak lucu :P )
“Baiklah… Yang bersedia ikut harap angkat tangan..” Nggak ada satu orang pun yang mengangkat tangannya, Vicko jadi bingung sendiri.
“Jadi nggak ada yang  mau ikut nih?” Tanyanya mengkerutkan dahi.
“Kita bukan nggak mau ikut Vik.. Cuma bingung aja.. Ini Tarik Tambang untuk cewek apa cowok?’’ Ujar Martin Hadianata (Ming-Ming). Lain kali Gue tulis Ming-Ming aja deh.. Kalau Martin Hadinata kependekkan.. Hihiiii..
“Kalian beneran nggak ada yang mau ikut. Serius… Gw disuruh ma Bu Delfi buat milih kalian semua. Kalau nggak ada yang ikut. Gimana gw mempertanggungjawabkannya pada Bu Delfi. Oke.. Sekarang gw mau nanya lomba lain terlebih dahulu. Yang mau ikut basket ball cowok Three on Three siapa? Yang bisa dan jago  basket silahkan angkat tangannya.”
Lagi…. Dan lagi.. Nggak ada yang ngangkat tangannya..
“Kita nggak ada yang jago maen basket Vik.” Celoteh Ferdy lagi. Semuanya mengangguk tanda setuju dengan pernyataan Ferdy.
“Oke kalau gitu… Yang bisa Three on Three cewek silahkan angkat tangan semuanya.”
Gw udah males ngasih tau berulang-ulang.. Tapi kali ini sama aja dengan keadaan yang tadi.. Nggak ada yang angkat tangan lagi. Termasuk gw sendiri, ya iyalah, kali inikan Three On Three cewek, mana mungkin gw angkat tangan, tapi kalau angkat kaki boleh kali yah #Plakk
“Kami semua yang cewek nggak bisa maen juga Vik.. Kita kan cewek, jadi harus jaga kualitas tangan kita dong supaya nggak kasar, nah.. Kalau maen basket gitu pasti kesannya jadi kasar.. Nggak la yaw.” Ujar Lieta terkekeh.
Vicko langsung keluar kelas dengan ekspresi penuh kemarahan. Namun, saat hendak keluar, Ibu Delfi masuk ke kelas lagi,tapi kali ini Ibu Delfi tidak sendiri, melainkan bersama sesuatu.

0 komentar:

Posting Komentar